Kamis, 16 Agustus 2012

Dampak Kpopers



             Tentu saja kita sering mendengar kata Kpop atau Halyu Wave. Hal-hal tersebut tak jarang kita dengar dikalangan anak muda masa kini. Tidak hanya Kpop (music Korea) yang menyebar virus belantika dunia hiburan Indonesia, melainkan drama, fashion dan juga kebudayaan negeri gingseng tersebut pun

sedang melambung-melambungnya.  Biasanya para penggemar Kpop atau sering disebut dengan Kpopers merupakan remaja putri. Namun, ada juga remaja putra yang merupakan bagian dari Kpopers.

           
Akan tetapi, apa yang kalian pikirkan tentang girlband atau boyband Korea? Tak hanya berpikir cantik, tampan, berbakat, tapi juga Plastic Sugery. Plastic sugery atau operasi pelastik merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat Korea. Kira-kira sekitar 68% dari warganya telah melakukan kegiatan bedah plastik tersebut.
Akibatnya, banyak remaja khusunya remaja putri Kor-Sel berbondong-bondong untuk melakukan operasi pelastik. Selain itu, kebanyakan para penggemar yang rela menyisihkan sebagian uangnya untuk kepentingan idola, misalnya membeli album, atribut resmi bahkan ada yang menyumbang ke lembaga social dengan atas nama idola mereka.

            Selain itu, karena banyak Kpopers yang merupakan masih menjadi pelajar, banyak Kpopers yang nilainya menurun. Tidak hanya moril, Kpopers pun rela memberikan waktunya untuk para idolanya. Intinya, para Kpopers di Korea rela memberikan seluruh dari dirinya yang mereka miliki kepada idolanya. Dan hal tersebut memang sudah umum bagi masyarakat sana, walaupun bagi warga kita sendiri hal tersebut adalah tindakan yang berlebihan.

            Namun, tidak hanya dampak negative yang didapat Kpopers. Kita tak perlu terobsesi untuk menjadi cantik seperti idola kita. Seperti yang dipostingkan dalam suatu artikel di Asianfansclub, seorang psikolog menyatakan, “Jangan meremehkan anak-anak yang mengejar selebriti Korea, hati mereka lebih murni daripada orang lain, mereka mencintai dengan tulus, mereka akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi rintangan yang sulit, hambatan bahasa dan budaya. Mereka melambangkan perdamaian, mereka tidak mendiskriminasi berdasarkan ras, mereka berteman dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dari berbagai negara, mereka lebih bergairah dan hangat dibandingkan dengan orang lain. Mereka tidak mengkhianati orang yang mereka sukai dengan mudah, mereka gigih dan tidak mudah menyerah. Mereka lebih kuat daripada orang lain di dalam, karena ketika mereka mencintai bintang-bintang Korea, mereka mengalami sesuatu yang tidak pernah dialami selama hidupnya. Mereka semua anak-anak yang sensitif, mudah tersentuh, dan mudah menangis untuk waktu yang lama karena satu insiden.

Melalui investigasi, sebagian besar dari mereka memahami makna bersyukur. Cara berpikir mereka berbeda dari orang lain, mereka tidak mudah terbawa oleh cinta, mereka tidak pernah berpikir untuk melakukan hal-hal buruk, dan kriteria mereka saat mencari pasangan sangat tinggi, selain penampilan, kepribadian lebih penting, jadi tingkat perkawinan tidaklah tinggi, begitu juga dengan tingkat perceraian.

Memori mereka sangat baik, mereka dapat dengan mudah mengingat lirik korea yang tidak mereka mengerti, dan kemampuan koordinasi mereka juga sangat kuat. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak ceria, bukan tipe yang mengurung diri sendiri. Ketekadan mereka juga sangat kuat, mereka mampu bertahan dan melakukan berbagai upaya untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan selebriti yang mereka sukai.

Singkatnya, cara berpikir anak-anak ini sangat berbeda dari orang lain, dan pikiran mereka tidak mudah untuk dipahami. Umumnya, hanya mereka yang memiliki ketertarikan yang sama yang mampu memasuki dunia mereka.”

            Jadi kita boleh saja untuk mengidolakan seseorang, asalkan masih ada pada batas kewajaran. Kita tidak boleh melupakan hal-hal yang lebih berguna lainnya. Alangkah baiknya jika hal tersebut hanya dijadikan sebagai selingan. Sehingga tidak menganggu kewajiban kita sebagai pelajar :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar